blog

Dampak Covid-19 terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia

Berbagai Negara menerapkan kebijakan lockdown untuk mengurangi dampak penyebaran virus Covid-19. Selain menciptakan krisis kesehatan global, upaya supresi dan mitigasi pandemi Covid-19 juga menimbulkan disrupsi yang kuat pada tatanan perdagangan internasional. Dari sisi penawaran (supply), kebijakan lockdown dan working from home  mengakibatkan berkurangnya tenaga kerja yang terlibat dalam aktifitas produksi. 
Dengan adanya kebijakan yang dibuat oleh pemerintah tersebut, tentunya juga berdampak pada para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) termasuk penulis sendiri. Penurunan omzet para pelaku UMKM di desa kabasiran parung panjang sendiri sudah terjadi sebelum pemerintah menerapkan kebijakan lockdown dan working from home. Hal itu terjadi karena banyak masyarakat yang takut terpapar dengan virus corona itu sendiri, dan menyebabkan pedagang-pedagang di desa kabasiran mengalami penurunan jumlah pembeli, karena para konsumen yang biasanya jajan diluar dan konsumtif membeli makanan diluar, sekarang lebih memilih untuk masak sendiri dirumah dan mereka juga lebih bisa mengetahui sendiri kebersihan makanan yang mereka buat. 
ADVERTISEMENT
Dengan keadaan yang terus berlanjut seperti ini selama beberapa bulan belakangan ini banyak pengusaha UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang gulung tikar karena sepinya pembeli. Rata-rata pengusaha UMKM yang mengalami kebangkrutan adalah mereka yang tidak bergabung dengan kurir online seperti gofood dan grabfood.  Dan pengusaha UMKM yang sampai sekarang bisa bertahan ditengah pandemi covid-19 seperti ini adalah mereka yang menjual kebutuhan pokok seperti sembako, sayuran, dan rumah makan yang harganya menengah kebawah. 
Berdasarkan data dari kementerian koperasi yang diperoleh dari http://www.depkop.go.id/ menggambarkan bahwa 1.785 koperasi dan 163.713   pelaku   Usaha   Mikro   Kecil   dan Menengah   (UMKM)   terdampak   pandemi virus corona (COVID-19). Kebanyakan koperasi  yang  terkena  dampak COVID-19 adalah mereka yang bergerak   pada   bidang   kebutuhan   sehari-hari,  sedangkan  sektor  UMKM  yang  paling terdampak yakni makanan dan minuman. Namun, beberapa bulan ini para pengusaha UMKM di desa kabasiran parung panjang dapat sedikit bernafas lega dengan adanya sosialisasi dari aparat desa setempat tentang adanya bantuan subsidi dana hibah modal tambahan dari pemerintah sebesar Rp. 2,4jt. 

Share

Post Terkait